CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan bahwa dolar AS berisiko kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan global jika Amerika Serikat tidak segera melakukan reformasi kebijakan domestik dan memperkuat posisinya di panggung internasional.
Ancaman dari Dalam Negeri
Dalam pidatonya di Reagan National Economic Forum, Dimon menekankan bahwa ancaman terbesar bagi dominasi global AS bukan berasal dari negara lain seperti China, melainkan dari masalah internal. Ia menyebutkan bahwa sistem perizinan yang rumit, regulasi yang berlebihan, sistem perpajakan yang tidak efisien, serta sektor pendidikan dan kesehatan yang tertinggal sebagai “musuh dari dalam” yang menghambat kemajuan AS.
Pentingnya Kekuatan Militer dan Ekonomi
Dimon menegaskan bahwa untuk mempertahankan status dolar sebagai mata uang cadangan dunia, AS harus tetap menjadi kekuatan militer dan ekonomi terdepan. Ia menyatakan, “Jika kita bukan kekuatan militer dan ekonomi utama dalam 40 tahun ke depan, kita tidak akan menjadi mata uang cadangan. Itu fakta.”
Kritik terhadap Investasi pada Bitcoin
Menanggapi kebijakan pemerintahan Trump yang membentuk cadangan Bitcoin nasional, Dimon mengkritik langkah tersebut dan menyarankan agar AS lebih fokus pada penguatan kapasitas militer dan persediaan sumber daya strategis seperti senjata, amunisi, drone, dan logam tanah jarang, daripada mengandalkan aset digital yang volatil.
Dampak Potensial Kehilangan Status Mata Uang Cadangan
Jika dolar AS kehilangan statusnya sebagai mata uang cadangan global, AS akan menghadapi biaya pinjaman yang lebih tinggi, melemahnya daya beli, dan potensi krisis ekonomi yang lebih luas. Status ini memungkinkan AS untuk meminjam dengan biaya rendah dan mendanai defisit anggaran serta perdagangan yang besar.
Seruan untuk Reformasi Segera
Dimon menyerukan agar pemerintah AS segera melakukan reformasi menyeluruh dalam berbagai sektor, termasuk regulasi, perpajakan, pendidikan, dan kesehatan, untuk memastikan stabilitas ekonomi dan mempertahankan posisi dolar di kancah global.