BTC Melesat Tajam di Tengah Harapan Baru Global
Bitcoin (BTC) mencatatkan harga tertinggi baru di $97.900 pada Jumat lalu, didorong oleh sentimen positif dari membaiknya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Kabar bahwa kedua negara ekonomi terbesar di dunia tengah menjajaki pelonggaran tarif memicu gelombang optimisme, baik di pasar kripto maupun saham global.
Kenaikan tajam ini bukan hanya soal harga—ini adalah simbol dari kembalinya selera risiko investor terhadap aset-aset spekulatif setelah berminggu-minggu dihantui ketidakpastian makroekonomi.
Pasar Saham dan Kripto Kompak Naik
Tak hanya Bitcoin yang menikmati reli harga. Pasar ekuitas AS juga melonjak:
- Nasdaq Composite: naik 2,3%
- S&P 500: naik 1,8%
Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap arah kebijakan global, terutama jika AS dan China bisa meredakan perang dagang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan berdampak luas terhadap perdagangan internasional, rantai pasok, dan pertumbuhan ekonomi.
Faktor-Faktor yang Mendorong Reli
1. Redanya Ketegangan Dagang AS-China
Kabar bahwa Washington dan Beijing sedang melakukan pembicaraan untuk menurunkan tarif impor memunculkan sentimen bahwa era baru kerja sama mungkin akan datang. Investor menyambut positif langkah ini sebagai tanda stabilitas dan normalisasi hubungan dagang.
2. Peningkatan Arus Masuk ke ETF Bitcoin
ETF Bitcoin spot yang disetujui di AS beberapa bulan terakhir kini menjadi jalur arus modal institusional utama ke dalam pasar kripto. Lonjakan harga BTC juga dipicu oleh data arus masuk bersih yang terus tumbuh.
3. Dukungan Institusional dan Pemerintah
Dengan semakin banyak negara mempertimbangkan atau bahkan mengadopsi kripto sebagai bagian dari strategi nasionalnya, seperti UEA, Hong Kong, dan bahkan Brasil, persepsi Bitcoin kini bertransformasi dari “aset spekulatif” menjadi aset strategis.
Menuju $100.000? Apa Kata Analis?
Dengan level harga $97.900 hanya 2% lagi dari $100.000, banyak analis memperkirakan bahwa kita bisa segera menyaksikan terobosan psikologis utama di level enam digit.
Namun, para pakar juga mengingatkan:
- Volatilitas tinggi tetap menjadi ciri khas Bitcoin.
- Tekanan makroekonomi seperti data inflasi, kebijakan suku bunga The Fed, dan kondisi geopolitik tetap harus dipantau.
Grafik dan Data Tambahan
- Volume perdagangan BTC naik 35% dibandingkan minggu sebelumnya.
- Open interest di pasar derivatif juga menunjukkan lonjakan, menandakan adanya spekulasi berani dari pelaku pasar.
- Dominasi Bitcoin terhadap total kapitalisasi pasar kripto kembali meningkat, mendekati 54%.
Dampak Global: Kripto Jadi Barometer Ketidakpastian Dunia
Lonjakan ini menunjukkan bahwa investor global kini semakin menjadikan Bitcoin dan kripto sebagai indikator makro. Ketika hubungan internasional membaik dan pasar ekuitas menguat, kripto pun ikut menanjak—tapi dengan amplifikasi yang jauh lebih besar.
Bitcoin kembali membuktikan dirinya sebagai barometer sentimen global. Meredanya ketegangan antara AS dan China tidak hanya mendorong optimisme di pasar saham, tapi juga menghidupkan kembali gairah di pasar kripto. Jika tren ini berlanjut, $100.000 bukan lagi mimpi—melainkan titik berikutnya di peta perjalanan BTC.