Sabtu, November 1, 2025
BerandaDegenPernyataan Senator Australia Gerard Rennick Soal Bitcoin Tuai Kecaman dari Komunitas Kripto

Pernyataan Senator Australia Gerard Rennick Soal Bitcoin Tuai Kecaman dari Komunitas Kripto

Date:

Pernyataan kontroversial dari Senator Australia Gerard Rennick mengenai Bitcoin menuai gelombang kritik dari komunitas kripto global. Dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada 23 Mei, Rennick menyebut Bitcoin sebagai “skema Ponzi” dan mempertanyakan nilai fundamental aset kripto tersebut. Pernyataan itu muncul sehari setelah harga Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru, menembus angka 111.970 dolar AS.

Komentar Rennick dinilai sebagai bentuk penolakan terhadap peran dan potensi Bitcoin dalam sistem keuangan modern. Dalam unggahannya, ia menyatakan bahwa harga Bitcoin akan terus naik, bukan karena nilainya yang riil, tetapi karena entitas keuangan besar seperti BlackRock terus mengalirkan dana ke aset dengan pasokan terbatas.

“Bitcoin akan mencapai $1 juta karena itu adalah skema Ponzi. BlackRock dan sejenisnya hanya perlu terus membeli karena pasokannya terbatas. Dan kalian tidak bisa makan Bitcoin,” tulis Rennick.

Kritik terhadap Industri Kripto dan Insinyur Keuangan

Lebih lanjut, Rennick juga menyindir peran pelaku di dunia keuangan digital. Ia menyatakan bahwa Australia tidak membutuhkan “insinyur keuangan” atau orang-orang yang menciptakan kekayaan dari aset virtual yang menurutnya tidak produktif. Ia menegaskan bahwa yang dibutuhkan negara adalah para insinyur yang membangun infrastruktur nyata.

Pernyataan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan pelaku industri blockchain, terutama di Australia yang selama ini menunjukkan pertumbuhan pesat dalam adopsi aset digital.

Komunitas Kripto Balas Kritik

Komunitas Bitcoin merespons keras komentar tersebut. Australian Bitcoin Industry Body (ABIB), sebuah asosiasi industri yang fokus pada advokasi dan edukasi seputar Bitcoin, menyayangkan pernyataan sang senator. Dalam pernyataannya, ABIB menilai komentar Rennick mencerminkan kurangnya pemahaman terhadap fungsi dan teknologi di balik Bitcoin.

ABIB menegaskan bahwa komentar yang menyederhanakan Bitcoin sebagai “tidak menghasilkan apa-apa” dapat memicu kesalahpahaman publik dan berujung pada kebijakan yang tidak akurat atau merugikan.

Sejumlah tokoh terkemuka di komunitas kripto global juga ikut bersuara. Laura Shin, jurnalis teknologi dan pembawa acara podcast Unchained, menulis, “Anda juga tidak bisa makan internet. Apakah Anda menentangnya juga?” Komentar Shin menyoroti inkonsistensi dalam logika senator.

Sementara itu, Jimmy Kostro dari Marathon Digital menyindir, “Ini akan tercatat sebagai pernyataan yang legendaris. Kami tunggu wawasan Anda berikutnya soal teknologi finansial.”

Tanggapan Balik Senator Rennick

Alih-alih melunakkan sikap, Rennick membalas kritik tersebut dengan menyatakan bahwa ia tidak perlu memberikan penjelasan tambahan. Ia menyebut bahwa permintaan klarifikasi dari komunitas Bitcoin hanya menunjukkan ironi, mengingat para pendukung Bitcoin selama ini menyuarakan desentralisasi dan penolakan terhadap intervensi politik.

“Menyedihkan melihat komunitas Bitcoin mencari pengakuan dari politisi, padahal mereka mengklaim tidak menginginkan keterlibatan politik,” ujar Rennick dalam balasan di platform X.

Ketegangan Politik dan Kripto Kian Meningkat

Ini bukan kali pertama komunitas kripto berbenturan dengan tokoh politik. Beberapa minggu sebelumnya, Gubernur Arizona Katie Hobbs memicu kritik setelah memveto rancangan undang-undang yang memungkinkan negara bagian menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan keuangan resminya.

Jameson Lopp, salah satu pendiri perusahaan keamanan kripto Casa, menyebut keputusan Hobbs sebagai langkah keliru yang akan dikenang buruk. Senada, investor dan pengusaha Anthony Pompliano mengkritik pendekatan sejumlah politisi yang menilai aset kripto tanpa memahami potensi jangka panjangnya.

Kontroversi yang dipicu oleh pernyataan Gerard Rennick menegaskan jurang pemahaman yang masih ada antara dunia politik tradisional dan komunitas kripto. Sementara para pengembang dan investor terus mendorong adopsi Bitcoin sebagai alat keuangan yang terdesentralisasi dan transparan, tantangan utama tetap terletak pada edukasi publik dan pengambil kebijakan.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories