Selasa, Juli 1, 2025
BerandaDegenAAVE Bangkit dari Koreksi 15% Seiring Kenaikan Minat Terhadap Imbal Hasil DeFi

AAVE Bangkit dari Koreksi 15% Seiring Kenaikan Minat Terhadap Imbal Hasil DeFi

Date:

Harga token AAVE mengalami pemulihan signifikan setelah mencatat penurunan sebesar 15% dalam beberapa hari terakhir. Pemulihan ini terjadi di tengah meningkatnya minat terhadap pasar imbal hasil (yield) terdesentralisasi (DeFi) yang mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.

Dalam sepekan terakhir, AAVE—yang merupakan salah satu protokol pinjam-meminjam terkemuka di dunia kripto—telah naik dari level sekitar $240 ke atas $250. Pemulihan ini didorong oleh faktor teknikal dan fundamental, termasuk munculnya permintaan baru terhadap produk-produk imbal hasil yang ditokenisasi serta peningkatan aktivitas pasar pada protokol-protokol seperti Pendle.

Momentum DeFi Kembali Menguat

Lonjakan minat investor terhadap DeFi tercermin dari kenaikan total nilai terkunci (Total Value Locked/TVL) dalam ekosistem ke angka $178,52 miliar. Dari jumlah ini, AAVE menyumbang TVL sebesar $25,41 miliar, menegaskan posisinya sebagai salah satu pemimpin dominan dalam pasar pinjaman kripto.

Pendorong lain dari penguatan harga AAVE adalah kolaborasi dengan platform Pendle. Pasar imbal hasil baru yang terintegrasi dengan AAVE berhasil mencapai batas pasokan maksimal hanya dalam hitungan jam setelah peluncurannya. Ini menunjukkan besarnya permintaan pasar terhadap produk derivatif terdesentralisasi yang dapat memberikan imbal hasil tetap kepada para pengguna.

Ethereum Foundation Ikut Terlibat

Faktor fundamental lain yang turut memengaruhi adalah keputusan Ethereum Foundation (EF) untuk meminjam stablecoin GHO senilai $2 juta dari protokol AAVE. GHO merupakan stablecoin desentralistik milik AAVE yang dipatok terhadap dolar AS. Pinjaman ini dilakukan dengan menjaminkan ETH, dan menandai strategi baru EF dalam mengelola dana operasionalnya dengan tetap mendukung ekosistem DeFi.

Dengan bunga dari pinjaman tersebut yang masuk ke kas protokol AAVE (DAO Treasury), langkah ini tidak hanya memberikan pendanaan jangka pendek kepada Ethereum Foundation tetapi juga memperkuat model tata kelola komunitas yang mendasari AAVE.

Dominasi Pasar dan Data Historis

Berdasarkan data dari IntoTheBlock, AAVE terus mempertahankan dominasi pasarnya dengan menguasai sekitar 45% pangsa pasar protokol pinjaman terdesentralisasi sejak awal 2023 hingga Mei 2025. Dominasi ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap AAVE dan ketahanannya menghadapi koreksi harga dan tekanan makroekonomi yang terjadi selama dua tahun terakhir.

Analisis Teknikal dan Tren Harga

Dari sisi teknikal, AAVE membentuk zona dukungan volume tinggi di kisaran $242,70. Volume transaksi yang besar pada level ini menunjukkan adanya akumulasi pembelian signifikan. Analisis grafik juga menunjukkan pola segitiga naik (ascending triangle), yang merupakan sinyal teknikal bullish.

Harga AAVE sempat mencapai level puncak di $255,96 sebelum menetap kembali di kisaran $248 hingga $250. Lonjakan volume yang terjadi di jam-jam tertentu—seperti antara pukul 07:51 hingga 07:52 waktu UTC—menjadi indikasi kuatnya tekanan beli yang mendukung tren kenaikan.

Selain itu, pola cup-and-handle yang muncul dalam grafik per jam menunjukkan bahwa konsolidasi harga kemungkinan besar akan diikuti oleh kenaikan lanjutan, terutama jika mampu menembus resistensi di atas $250.

Prospek dan Tantangan

Meskipun pasar aset kripto secara umum masih dibayangi ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global—seperti kabar pelanggaran kesepakatan perdagangan oleh China terhadap Amerika Serikat—ekosistem DeFi memperlihatkan ketahanan yang kuat.

AAVE, dengan inovasi produk dan dukungan institusional seperti dari Ethereum Foundation, dinilai memiliki posisi strategis untuk tetap menjadi pemain utama dalam lanskap keuangan terdesentralisasi, terutama dalam bidang peminjaman dan pengelolaan imbal hasil.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories