Rabu, Maret 12, 2025
BerandaBlockchainETF Bitcoin AS Alami Arus Keluar Terbesar Kedua Tahun Ini di Tengah...

ETF Bitcoin AS Alami Arus Keluar Terbesar Kedua Tahun Ini di Tengah Ketidakpastian Pasar

Date:

Related stories

Franklin Templeton Ajukan Permohonan ETF XRP Spot ke SEC, Perkuat Dorongan terhadap Kripto

Perusahaan manajemen aset global, Franklin Templeton, telah secara resmi...

Dana Keluar dari Bitcoin ETF Capai $74 Juta, Ethereum Alami Penarikan Selama Delapan Minggu Berturut-turut

Pasar kripto kembali mengalami tekanan setelah laporan terbaru menunjukkan...

Proyek DePIN dan AI Terkemuka Akan Berkumpul di Acara ETHDenver 2025

Sejumlah proyek terkemuka dalam bidang jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi...

Kelompok Peretas Lazarus Gelar Operasi Pemindahan Dana, Bybit Umumkan Program Bounty

Kelompok peretas yang dikenal dengan nama Lazarus kembali mencuri...

Orang Tua Sam Bankman-Fried Masih Berupaya Memperoleh Grasi Presiden untuk Putra Mereka

Setelah vonis bersalah terhadap Sam Bankman-Fried (SBF), pendiri FTX,...

Dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin yang terdaftar di Amerika Serikat mencatat arus keluar besar senilai $516,4 juta pada hari Senin, menjadikannya yang terbesar kedua sepanjang tahun ini. Penarikan dana besar-besaran ini mengindikasikan meningkatnya kehati-hatian investor terhadap Bitcoin, yang sepanjang Februari diperdagangkan dalam kisaran sempit antara $94.000 hingga $100.000.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada keluarnya dana ini adalah penurunan basis tahunan Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME), yang turun ke level 4%. Basis tahunan ini mengacu pada selisih antara harga Bitcoin di pasar spot dan pasar berjangka. Level ini merupakan yang terendah sejak ETF Bitcoin pertama kali diperkenalkan pada Januari 2024.

Strategi perdagangan yang dikenal sebagai “cash-and-carry trade,” di mana investor mengambil posisi panjang di pasar spot dan posisi pendek di pasar berjangka untuk memperoleh keuntungan dari selisih harga, menjadi kurang menarik. Dengan basis perdagangan yang kini berada di bawah tingkat bebas risiko sebesar 5%, banyak investor memilih untuk menutup posisi mereka dan mengalihkan modal mereka ke aset lain yang menawarkan pengembalian lebih tinggi.

Faktor Ekonomi dan Ketidakpastian Kebijakan Global

Penurunan arus investasi ke ETF Bitcoin ini juga terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengonfirmasi rencana pemberlakuan tarif baru atas impor dari Meksiko dan Kanada. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan inflasi lebih lanjut, yang pada gilirannya dapat menekan keputusan Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga.

Investor terus memantau data inflasi dengan cermat, karena inflasi yang tinggi dapat menunda keputusan bank sentral untuk memangkas suku bunga. Kondisi ini berisiko mengurangi minat terhadap aset berisiko, termasuk mata uang kripto dan saham teknologi, karena biaya pinjaman yang tetap tinggi membuat investasi spekulatif menjadi kurang menarik.

Tekanan Tambahan dari Kejatuhan Pasar Kripto

Selain itu, pasar mata uang kripto secara keseluruhan telah kehilangan lebih dari $800 miliar dalam beberapa minggu terakhir, dengan Bitcoin mengalami penurunan 15% selama sebulan terakhir, mencapai titik terendah di $85.600. Pelemahan ini diperparah oleh serangan siber besar yang menargetkan industri kripto, yang disebut sebagai salah satu peretasan terbesar dalam sejarah. Insiden ini semakin memperburuk kepercayaan investor terhadap keamanan aset digital.

Dengan kombinasi arus keluar ETF yang signifikan, pelemahan basis perdagangan Bitcoin, dan ketidakpastian ekonomi global, pasar kripto saat ini menghadapi tantangan besar. Para analis memperkirakan volatilitas tinggi masih akan berlanjut dalam beberapa pekan ke depan, dan investor akan terus mencermati kebijakan makroekonomi serta dinamika pasar untuk menentukan langkah selanjutnya.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories