Rabu, Februari 19, 2025
BerandaKriptoTornado Cash Menang di Pengadilan Banding AS, Sanksi Dibatalkan

Tornado Cash Menang di Pengadilan Banding AS, Sanksi Dibatalkan

Date:

Related stories

Pendiri Libra Sebut Kritikus Memecoin Hanya Iri karena Tidak Terlibat dalam Kesepakatan Orang Dalam

Hayden Davis, pendiri proyek kontroversial Libra (LIBRA), menegaskan bahwa...

Pria Las Vegas Didakwa dalam Skema Ponzi Kripto Senilai $24 Juta

Seorang pria asal Las Vegas, Brent Kovar, menghadapi dakwaan...

Robert Kiyosaki: Bitcoin Tidak Bersalah, Manajemen FTX yang Bermasalah

Robert Kiyosaki, penulis buku finansial terkenal Rich Dad Poor...

Resolusi Bipartisan AS Dorong Regulasi Jelas untuk Kripto dan Blockchain

Dalam upaya untuk menciptakan kejelasan hukum dan memperkuat posisi...

Perwakilan Al Green Kritik Trump dalam Sidang DPR AS Terkait Debanking dan Memecoin

Perdebatan mengenai kebijakan debanking terhadap industri kripto semakin memanas...

Tornado Cash Menang di Pengadilan Banding AS, Sanksi Dibatalkan

Tornado Cash, platform mixer kripto yang sempat disanksi oleh Departemen Keuangan AS, baru-baru ini meraih kemenangan penting di Pengadilan Banding Sirkuit Kelima. Pada tanggal 26 November 2024, panel tiga hakim memutuskan untuk membatalkan sanksi yang dijatuhkan oleh Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) terhadap smart contract Tornado Cash. Keputusan ini menganggap bahwa OFAC telah melampaui kewenangannya dalam memberi sanksi kepada smart contract yang pada dasarnya bersifat otonom dan tidak dapat diubah.

Putusan Pengadilan Banding: Sanksi OFAC Tidak Sah

Dalam putusan tersebut, ketiga hakim berpendapat bahwa Tornado Cash, sebagai smart contract yang terdesentralisasi, tidak dapat dianggap sebagai “milik” individu atau entitas asing yang bisa diblokir. Dengan kata lain, OFAC tidak memiliki dasar hukum untuk memberikan sanksi terhadapnya berdasarkan IEEPA (International Emergency Economic Powers Act), hukum yang memberikan wewenang kepada presiden AS untuk mengatur transaksi keuangan tertentu.

Sanksi terhadap Tornado Cash pertama kali dijatuhkan oleh OFAC pada 2022, dengan tuduhan bahwa platform tersebut telah digunakan untuk mencuci uang kripto senilai lebih dari $7 miliar. Namun, keputusan ini memicu kontroversi, terutama di kalangan pendukung teknologi terdesentralisasi dan privasi digital. Beberapa pengguna Tornado Cash, yang dipimpin oleh Joseph Van Loon dan didukung oleh Coinbase, menggugat Departemen Keuangan dengan alasan bahwa penambahan alamat smart contract Tornado Cash ke daftar Specially Designated Nationals (SDN) tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Meskipun pada awalnya seorang hakim pengadilan federal Texas mendukung keputusan Departemen Keuangan, banding yang diajukan oleh penggugat akhirnya membuahkan hasil positif. Putusan terbaru ini dianggap sebagai kemenangan penting bagi komunitas kripto, yang menilai keputusan tersebut sebagai pembelaan terhadap kebebasan dalam menggunakan teknologi terdesentralisasi.

Setelah putusan ini, harga token Tornado Cash (TORN) mengalami lonjakan luar biasa. Harga TORN meroket sebanyak 866%, mencapai titik tertinggi dalam dua tahun terakhir di $34,98. Meskipun harga sedikit turun pada saat artikel ini ditulis, TORN masih mencatatkan keuntungan 303,7% dalam 24 jam terakhir, menunjukkan antusiasme pasar terhadap kemenangan hukum ini.

Paul Grewal, Kepala Hukum Coinbase, menyebut keputusan ini sebagai “kemenangan bersejarah” bagi kripto dan kebebasan digital. Ia juga menekankan pentingnya membedakan antara alat teknologi dan penyalahgunaannya, sebuah pesan yang kuat bagi regulasi kripto di masa depan.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories