Rabu, Februari 19, 2025
BerandaDegenTantangan Ekonomi di Depan: Utang, Inflasi, dan Ketidakpastian

Tantangan Ekonomi di Depan: Utang, Inflasi, dan Ketidakpastian

Date:

Related stories

Penipuan ‘Pig Butchering’ Meningkat 40%, Pelaku Bergerak Lebih Cepat dan Canggih

Penipuan 'pig butchering' mengalami peningkatan signifikan sebesar 40% dalam...

Pendapatan Aplikasi Solana Naik 213% di Kuartal Keempat 2024

Ekosistem Solana mencatat lonjakan pendapatan aplikasi sebesar 213% pada...

Ohio Ajukan RUU Baru untuk Membentuk Cadangan Bitcoin Negara Bagian

Senator Ohio, Sandra O'Brien, telah mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU)...

Pasar Kripto Alami Kerugian $554 Juta, Harga Bitcoin Jatuh di Bawah $100.000

Bitcoin mengalami penurunan tajam, turun lebih dari 4% pada...

Securitize Bermitra dengan Apollo untuk Menawarkan Akses Dana Kredit Berbasis Blockchain

Securitize, perusahaan yang berfokus pada tokenisasi aset, telah mengumumkan...

Donald Trump, yang baru saja terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya. Meskipun ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda kekuatan, dengan ekspansi yang sedang berlangsung, tingkat pengangguran yang mendekati maksimum, dan inflasi yang mulai meningkat, banyak ekonom berpendapat bahwa reformasi agresif yang dijanjikan oleh Trump mungkin tidak diperlukan dan bahkan dapat berisiko. 

Krisis Utang Nasional

Utang nasional AS telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan rasio utang terhadap PDB mendekati 100%. Rencana Trump untuk pemotongan pajak besar-besaran dan peningkatan belanja infrastruktur dapat memperburuk defisit anggaran federal, menambah kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal AS. Para ahli memperingatkan bahwa kebijakan fiskal yang tidak hati-hati dapat menyebabkan peningkatan tajam dalam imbal hasil obligasi Treasury AS, yang pada gilirannya dapat meningkatkan biaya pinjaman dan mengganggu stabilitas ekonomi. 

Inflasi dan Kebijakan Perdagangan

Rencana Trump untuk memberlakukan tarif tinggi pada negara-negara seperti China dan kebijakan deportasi massal dapat memicu inflasi lebih lanjut dan kekurangan tenaga kerja. Investor khawatir bahwa retorika kampanye Trump dapat menjadi kenyataan, yang mengakibatkan inflasi yang lebih tinggi di AS. Hal ini telah menyebabkan fluktuasi dalam imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun, yang mencapai hampir 4,8% karena kekhawatiran inflasi. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan perdagangan proteksionis dapat mengganggu rantai pasokan global dan meningkatkan harga konsumen, yang pada akhirnya merugikan perekonomian AS. 

Ketegangan Global dan Kebijakan Luar Negeri

Pendekatan Trump yang lebih unilateral dalam kebijakan luar negeri, termasuk ancaman perang dagang besar-besaran dengan China, dapat memperburuk ketegangan global. Survei oleh European Council on Foreign Relations menunjukkan bahwa kembalinya Trump dipandang negatif oleh banyak sekutu terdekat Amerika, terutama di Eropa dan Korea Selatan, sementara negara-negara seperti India, Arab Saudi, dan China melihatnya lebih positif. Pendekatan transaksional Trump dianggap sebagai penyimpangan dari tatanan internasional liberal yang dihargai oleh banyak sekutu AS. 

Meskipun Trump mewarisi ekonomi yang relatif kuat, kebijakan yang diusulkannya menimbulkan kekhawatiran di antara para ekonom dan investor. Kombinasi antara krisis utang yang membayangi, potensi lonjakan inflasi, dan ketegangan global yang meningkat dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang menantang bagi pemerintahan baru. Para ahli menekankan perlunya pendekatan kebijakan yang hati-hati untuk menghindari ketidakstabilan ekonomi dan mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories