Situs web Valiran, yang dikenal sebagai salah satu sumber informasi nilai tukar mata uang asing di Iran, telah ditutup sementara. Langkah ini diambil menyusul serangan siber yang mengganggu operasionalnya, serta kritik tajam dari Bank Sentral Iran (CBI) terkait akurasi informasi yang disediakan oleh situs tersebut.
Serangan Siber yang Mengganggu Operasional
Valiran menjadi target serangan siber yang dilaporkan menyebabkan gangguan serius pada sistemnya. Serangan ini meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan data dan ketergantungan pada situs-situs pihak ketiga dalam menyediakan informasi keuangan kepada publik.
Kritik dari Bank Sentral Iran
Bank Sentral Iran (CBI) secara terbuka mengkritik Valiran karena dianggap menyebarkan informasi nilai tukar yang tidak akurat. Menurut CBI, informasi yang salah atau tidak resmi dapat memicu ketidakstabilan di pasar valuta asing, yang sudah menghadapi tekanan besar akibat kondisi ekonomi yang menantang.
CBI juga menekankan pentingnya merujuk pada sumber resmi untuk memastikan stabilitas pasar. Mereka mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan data dari platform yang tidak terverifikasi.
Dampak pada Pasar Valuta Asing
Penutupan Valiran menyoroti upaya pemerintah Iran untuk mengendalikan narasi seputar nilai tukar mata uang asing. Langkah ini diambil di tengah situasi ekonomi yang sulit, termasuk inflasi tinggi dan volatilitas nilai tukar yang signifikan. Dengan membatasi akses ke informasi yang tidak terkontrol, pemerintah berharap dapat mencegah spekulasi liar yang dapat memperburuk kondisi pasar.
Langkah Selanjutnya
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai kapan atau apakah Valiran akan kembali beroperasi. Sementara itu, Bank Sentral Iran mendorong penggunaan platform resmi sebagai sumber utama informasi nilai tukar dan transaksi valuta asing.