Rabu, Februari 19, 2025
BerandaMarketRencana Mata Uang BRICS? Rusia Mengatakan Investasi adalah Prioritas Utama

Rencana Mata Uang BRICS? Rusia Mengatakan Investasi adalah Prioritas Utama

Date:

Related stories

Probabilitas Persetujuan ETF XRP Meningkat Menjadi 81% di Tahun 2025

Probabilitas persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk...

Jepang Hapus Aplikasi Bursa Kripto Tak Terdaftar untuk Lindungi Investor

Pemerintah Jepang mengambil langkah tegas dalam memperketat regulasi sektor...

Rostin Behnam, Ketua Ketua CFTC Rostin Behnam Mengundurkan Diri, Belum Ada Pengganti Resmi dari Trump

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC), secara resmi mengundurkan...

Partai Republik Amankan Mayoritas di DPR AS, Arah Regulasi Kripto Berpotensi Berubah

Partai Republik telah mengamankan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat...

Korelasi Bitcoin dengan Pasar Keuangan Meningkat, Tantang Narasi ‘Safe Haven’

Bitcoin, yang selama ini dipandang sebagai aset safe haven...

Kremlin menanggapi ancaman tarif yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara-negara BRICS jika mereka berupaya menciptakan mata uang bersama untuk menyaingi dolar AS. Dalam pernyataannya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa kelompok BRICS—yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—tidak memiliki rencana untuk membentuk mata uang tunggal seperti yang sering dispekulasikan. Sebaliknya, ia menegaskan bahwa fokus utama BRICS saat ini adalah membangun platform investasi bersama yang akan memungkinkan anggota kelompok untuk berinvestasi secara kolaboratif di negara-negara ketiga serta memperkuat investasi timbal balik di antara negara-negara anggota.

Peskov juga menanggapi pernyataan Presiden Trump dengan nada skeptis, menyarankan bahwa para ahli di Amerika Serikat mungkin perlu memberikan penjelasan lebih rinci kepada Trump mengenai agenda ekonomi BRICS yang sebenarnya. Menurut Peskov, ancaman tarif dari AS tampaknya didasarkan pada asumsi yang keliru bahwa BRICS sedang merencanakan sistem mata uang alternatif untuk menyaingi dominasi dolar. Kenyataannya, diskusi yang sedang berlangsung di dalam BRICS lebih berfokus pada penguatan kerja sama ekonomi, terutama dalam bentuk investasi bersama, daripada menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan global.

Ancaman tarif 100% yang diusulkan oleh Trump terhadap negara-negara BRICS jika mereka mengadopsi mata uang bersama mencerminkan kekhawatiran Washington terhadap kemungkinan melemahnya dominasi dolar di sistem keuangan global. Meskipun demikian, Kremlin dengan tegas membantah bahwa BRICS memiliki agenda seperti itu. Sebaliknya, Rusia dan anggota BRICS lainnya lebih berfokus pada pembangunan mekanisme ekonomi yang lebih fleksibel yang dapat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antaranggota tanpa harus bergantung sepenuhnya pada mata uang tertentu.

Meskipun BRICS tidak memiliki rencana untuk menciptakan mata uang bersama, wacana mengenai peningkatan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan intra-BRICS telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini semakin menjadi perhatian utama sejak Barat, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa, memberlakukan serangkaian sanksi berat terhadap Rusia sebagai respons terhadap konflik di Ukraina. Akibatnya, negara-negara BRICS mulai mengeksplorasi opsi perdagangan yang mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dan sistem keuangan berbasis Barat, termasuk melalui penggunaan mata uang masing-masing dalam transaksi perdagangan bilateral.

Secara keseluruhan, respons Kremlin terhadap ancaman Trump menunjukkan bahwa meskipun BRICS memang berupaya meningkatkan otonomi ekonomi mereka, langkah tersebut tidak dalam bentuk penciptaan mata uang tunggal, melainkan melalui strategi diversifikasi perdagangan dan investasi yang lebih luas. Dalam jangka panjang, pendekatan ini dapat membantu negara-negara BRICS mengurangi ketergantungan mereka pada sistem keuangan global yang didominasi oleh Barat, tanpa harus secara langsung menantang posisi dolar sebagai mata uang cadangan utama dunia. Namun, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan persaingan ekonomi antara negara-negara besar, wacana tentang peran BRICS dalam tatanan ekonomi global kemungkinan akan terus menjadi topik diskusi yang penting di masa mendatang.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories