Perdebatan mengenai kebijakan debanking terhadap industri kripto semakin memanas dalam sidang Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat yang digelar pada 6 Februari 2025. Dalam sidang tersebut, Perwakilan Al Green dari Texas mengkritik mantan Presiden Donald Trump atas peluncuran memecoin yang kontroversial serta membantah klaim bahwa pemerintah AS secara sistematis menekan industri kripto melalui kebijakan debanking.
Debanking dan Regulasi yang Dipertanyakan
Dalam sidang tersebut, Al Green menolak klaim tentang keberadaan ‘Operation Choke Point 2.0’, sebuah dugaan program pemerintah yang bertujuan untuk memutus akses industri kripto dari layanan keuangan tradisional. Green menyebut program tersebut sebagai “program palsu” yang tidak pernah ada. Ia menegaskan bahwa regulator hanya meminta bank untuk mempertimbangkan risiko yang terkait dengan industri kripto, bukan melakukan debanking secara sistematis.
Sidang ini merupakan bagian dari penyelidikan yang lebih luas oleh Komite Pengawasan DPR, yang dipimpin oleh Partai Republik. Mereka menyelidiki dugaan bahwa individu atau entitas yang terkait dengan aset digital telah mengalami debanking oleh lembaga keuangan.
Kritik terhadap Trump dan Memecoin Kontroversial
Selain membahas isu debanking, Green juga menyoroti peluncuran memecoin oleh Donald Trump, yang dilakukan sebelum ia kembali mencalonkan diri dalam pemilu 2024. Green menyoroti potensi konflik kepentingan dan masalah etika dari keterlibatan Trump dalam proyek aset digital ini.
Para eksekutif dan investor kripto pun mengkritik langkah Trump, dengan menyatakan bahwa langkah ini merusak kredibilitas industri. Beberapa pihak menilai bahwa memecoin yang dipasarkan oleh Trump hanya bertujuan untuk keuntungan pribadi, mengingat sifat spekulatif dan volatilitas tinggi dari aset semacam itu.
Selain itu, beberapa pengamat menekankan bahwa keterlibatan Trump dalam industri kripto menimbulkan konflik kepentingan. Pasalnya, sebagai figur politik yang berpengaruh, kebijakannya terhadap aset digital dapat secara langsung mempengaruhi pasar, termasuk koin yang ia luncurkan sendiri.
Implikasi bagi Industri Kripto
Sidang ini menjadi sorotan dalam perdebatan yang lebih luas mengenai regulasi kripto di Amerika Serikat. Dengan semakin ketatnya pengawasan terhadap aset digital, industri kripto menghadapi tantangan besar dalam menavigasi kebijakan keuangan tradisional.
Di tengah ketidakpastian regulasi, para pelaku industri berharap bahwa perdebatan ini akan menghasilkan kejelasan kebijakan yang lebih transparan, sehingga perusahaan kripto dapat beroperasi tanpa intervensi yang tidak adil dari otoritas perbankan.
Namun, dengan kontroversi yang terus berkembang, nasib regulasi kripto di AS masih menjadi tanda tanya besar, terutama menjelang pemilu mendatang yang dapat membawa perubahan signifikan dalam kebijakan keuangan negara tersebut.