Senin, Mei 19, 2025
BerandaRegulationPendiri Bankera Diduga Gunakan Dana ICO untuk Pembelian Properti Mewah Global: Laporan...

Pendiri Bankera Diduga Gunakan Dana ICO untuk Pembelian Properti Mewah Global: Laporan OCCRP

Date:

Related stories

Pendiri proyek kripto Bankera diduga menyalahgunakan sebagian besar dana yang diperoleh dari penawaran koin perdana (ICO) tahun 2018 untuk membangun portofolio properti mewah di berbagai negara, menurut laporan investigatif terbaru dari Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Dalam laporan yang dirilis pada 28 April 2025, OCCRP mengungkapkan bahwa hampir 50% dari dana €100 juta (sekitar $114 juta) yang dikumpulkan dari investor global selama ICO Bankera dialihkan ke sebuah bank kecil di negara kepulauan Vanuatu. Bank tersebut ternyata dibeli oleh tiga pendiri Bankera sendiri: Vytautas Karalevičius, Justas Dobiliauskas, dan Mantas Mockevičius.

Dana Investor Mengalir ke Properti Mewah

Setelah mengakuisisi bank tersebut, para pendiri diduga menggunakan institusi keuangan ini untuk menyalurkan pinjaman jutaan euro ke perusahaan-perusahaan yang mereka kontrol. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli berbagai properti kelas atas, termasuk:

  • Vila mewah di French Riviera, Prancis
  • Properti eksklusif di Lithuania, negara asal para pendiri Bankera
  • Investasi real estat lain di lokasi strategis global

Selain itu, beberapa pinjaman juga disebut langsung diberikan kepada para pendiri untuk penggunaan pribadi, memperlihatkan pola dugaan penyalahgunaan dana yang semakin menguat.

Dokumen internal bank dan catatan transaksi yang bocor mendukung temuan tersebut, memperlihatkan bahwa tidak semua dana digunakan sesuai tujuan yang diumumkan kepada publik saat penggalangan dana ICO.

Janji Besar Bankera yang Gagal Terpenuhi

Ketika diluncurkan, Bankera menjanjikan revolusi di dunia keuangan dengan mengklaim akan menjadi “bank untuk era blockchain”.
Mereka menjanjikan berbagai layanan inovatif, termasuk:

  • Produk tabungan dan pinjaman berbasis kripto
  • Platform perdagangan kripto dengan biaya rendah
  • Skema bagi hasil mingguan kepada pemegang token Bankera (BNK)
  • Diskon layanan bagi investor BNK

Pada saat ICO, Bankera berhasil menarik ribuan investor berkat janji-janji ini dan janji tambahan untuk mendapatkan lisensi bank Uni Eropa — sesuatu yang hingga hari ini tidak pernah terealisasi.

Menurut OCCRP, skema pembayaran mingguan kepada investor mulai menurun drastis sebelum akhirnya dihentikan total pada tahun 2022, meninggalkan banyak investor dalam kerugian besar.
Saat ini, nilai pasar total token BNK anjlok ke hanya sekitar $975.710, menurut data CoinGecko, padahal proyek ini sebelumnya menghimpun dana lebih dari $100 juta.

Respons Para Pendiri

Pengacara yang mewakili Vytautas Karalevičius, Justas Dobiliauskas, dan Mantas Mockevičius membantah bahwa proyek Bankera adalah skema penipuan.
Namun, mereka menolak memberikan komentar langsung mengenai transaksi spesifik atau pembelian properti yang disebutkan dalam laporan OCCRP.

Hingga kini, Bankera masih beroperasi sebagai layanan finansial berbasis kripto dan mempertahankan kehadiran online, meskipun aktivitas media sosial mereka, terutama di X (sebelumnya Twitter), jauh berkurang dibandingkan masa kejayaannya.

Isu Kepercayaan di Industri Kripto

Kasus Bankera ini menambah daftar panjang insiden di dunia kripto di mana dana investor dari ICO disalahgunakan.
Kasus-kasus seperti ini memperkuat seruan bagi:

  • Regulasi lebih ketat terhadap ICO dan proyek kripto baru.
  • Transparansi keuangan yang lebih besar dari proyek berbasis blockchain.
  • Pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan dana yang dihimpun dari publik.

Munculnya kembali laporan seperti ini memperjelas bahwa di tengah pertumbuhan ekosistem kripto global, risiko penipuan dan penyalahgunaan dana tetap menjadi tantangan besar.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories