Analis kripto terkemuka, Matthew Hyland, memperkirakan bahwa pemulihan penuh pasar mata uang kripto mungkin memerlukan waktu lebih dari dua bulan jika pola yang terjadi pada tahun 2022 terulang kembali. Hyland menyoroti bahwa harga altcoin kemungkinan tidak akan kembali ke level Desember 2023 hingga setidaknya April 2024, mencerminkan pola historis yang pernah dialami pasar sebelumnya.
Perkiraan ini muncul setelah peristiwa likuidasi besar yang terjadi pada 3 Februari, yang dianggap sebagai salah satu likuidasi terbesar dalam sejarah kripto. Dalam waktu 24 jam, lebih dari $2,24 miliar dana investor dilikuidasi dari pasar, mengakibatkan tekanan jual besar-besaran yang memperburuk volatilitas harga Bitcoin dan altcoin lainnya.
Beberapa pengamat industri meyakini bahwa angka likuidasi ini bahkan bisa lebih besar. Ben Zhou, salah satu pendiri dan CEO Bybit, menyatakan bahwa jumlah likuidasi yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan. “Saya khawatir bahwa total likuidasi hari ini sebenarnya jauh lebih dari $2 miliar. Menurut perkiraan saya, jumlahnya seharusnya mencapai sekitar $8 miliar hingga $10 miliar,” ujar Zhou.
Peristiwa likuidasi ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, terutama akibat ancaman perang dagang yang kembali mencuat. Ancaman tarif 25% dari Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China telah menciptakan keresahan di pasar keuangan global, termasuk aset digital. Meskipun Trump kemudian menunda tarif untuk Kanada dan Meksiko setelah melakukan negosiasi, ketidakpastian ekonomi masih membayangi pasar.
Pada hari yang sama, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan tajam hingga mencapai $92.584, turun di bawah level psikologis $100.000 untuk pertama kalinya sejak 27 Januari. Meskipun sempat mengalami rebound ke level di atas $102.000 keesokan harinya, BTC kembali mengalami tekanan jual dan diperdagangkan pada $97.570 saat berita ini ditulis.
Hyland mengindikasikan bahwa titik terendah telah tercapai, namun memperingatkan bahwa pola serupa di tahun 2020 dan 2022 menunjukkan bahwa pemulihan penuh bisa memakan waktu lebih dari dua bulan. “Peristiwa pasar seperti ini membutuhkan lebih dari dua bulan untuk pemulihan penuh. Investor perlu bersabar dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah volatilitas tinggi ini,” ujar Hyland.