Gejolak di pasar keuangan global terus berlanjut, dengan penurunan tajam imbal hasil Treasury AS yang memunculkan harapan baru bagi pasar kripto. Kondisi ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi yang semakin meningkat, terutama akibat kebijakan moneter dan tarif perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Menurut laporan terbaru, ekspektasi pasar kini sepenuhnya mengarah pada tiga kali pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, skenario ini hampir diabaikan oleh investor, tetapi perubahan kondisi ekonomi global kini membuat kemungkinan penurunan suku bunga semakin besar.
Faktor-Faktor Pemicu Penurunan Imbal Hasil Treasury
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, antara lain:
- Komitmen Pemerintah AS terhadap Pemangkasan Suku Bunga
- Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, menegaskan bahwa pemerintahan Trump berkomitmen untuk menurunkan suku bunga guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam wawancara dengan Fox News, Bessent menyatakan bahwa langkah ini akan membantu meredakan tekanan ekonomi dan meningkatkan investasi.
- Lonjakan Inflasi AS
- Meskipun ada dorongan untuk menurunkan suku bunga, tingkat inflasi tahunan di AS justru meningkat menjadi 3%. Kenaikan ini menambah tantangan bagi The Fed dalam menentukan kebijakan moneter ke depan, karena mereka harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga.
- Tarif Baru dari Pemerintahan Trump
- Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump juga menjadi faktor utama dalam ketidakpastian pasar. Pemerintah telah memberlakukan tarif 25% terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada, serta tambahan pajak pada barang-barang yang diimpor dari Tiongkok.
- Kebijakan ini memicu sentimen risk-off di pasar tradisional, di mana investor cenderung menghindari aset berisiko dan mencari alternatif investasi yang lebih stabil.
Dampak bagi Pasar Kripto
Penurunan imbal hasil Treasury AS dan ketidakpastian ekonomi global bisa menjadi peluang bagi pasar kripto untuk pulih. Dalam situasi di mana investor mulai kehilangan kepercayaan pada aset tradisional seperti saham dan obligasi, Bitcoin (BTC) dan aset kripto lainnya dapat menjadi pilihan alternatif.
Sejarah menunjukkan bahwa saat kebijakan moneter menjadi lebih longgar dan suku bunga rendah, minat terhadap aset digital sering kali meningkat. Jika The Fed benar-benar menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun 2025, maka aliran dana ke pasar kripto berpotensi meningkat seiring dengan pencarian investor terhadap aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Meskipun demikian, investor tetap perlu waspada terhadap volatilitas di pasar kripto, terutama dalam menghadapi ketidakpastian makroekonomi global. Dengan berbagai faktor yang masih berkembang, Bitcoin dan aset digital lainnya berpotensi mengalami peningkatan nilai, tetapi tetap harus diiringi dengan strategi manajemen risiko yang kuat.