Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa pasar Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) di Afrika Selatan diproyeksikan mengalami pertumbuhan pesat, dengan volume transaksi yang diperkirakan mencapai $180 juta pada tahun 2028. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya adopsi teknologi blockchain dan meningkatnya minat terhadap layanan keuangan alternatif di negara tersebut.
Adopsi DeFi di Afrika Selatan semakin meningkat seiring dengan ketertarikan masyarakat terhadap solusi keuangan yang lebih inklusif dan efisien. Beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan ini meliputi kurangnya akses ke perbankan tradisional, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang teknologi blockchain dan kripto, serta potensi keuntungan lebih besar yang ditawarkan oleh layanan DeFi. Banyak warga Afrika Selatan masih kesulitan mengakses layanan perbankan konvensional, sehingga DeFi menjadi solusi menarik untuk mendapatkan layanan keuangan tanpa melalui perantara tradisional. Selain itu, masyarakat Afrika Selatan semakin mengenal teknologi blockchain dan mata uang kripto, yang menjadi dasar bagi pertumbuhan DeFi. Platform DeFi juga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hasil lebih tinggi dari investasi dan pinjaman tanpa keterlibatan lembaga keuangan.
Berbagai layanan keuangan berbasis DeFi mulai menarik perhatian masyarakat Afrika Selatan, termasuk pinjaman dan kredit tanpa perantara, perdagangan aset kripto di bursa terdesentralisasi (DEX), serta investasi dan staking yang memberikan keuntungan bagi pengguna yang menyimpan aset mereka dalam protokol DeFi tertentu. Dengan berbagai pilihan layanan ini, DeFi berpotensi menjadi alternatif yang lebih efisien dibandingkan sistem keuangan tradisional.
Meskipun prospek pertumbuhan DeFi di Afrika Selatan cukup menjanjikan, ada beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh ekosistem ini. Ketidakpastian regulasi menjadi salah satu hambatan utama, di mana regulasi mengenai aset digital dan layanan DeFi masih belum jelas dan dapat menghambat pertumbuhan industri ini. Selain itu, risiko keamanan juga menjadi perhatian karena DeFi rentan terhadap serangan siber dan eksploitasi smart contract yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi pengguna. Kurangnya edukasi finansial juga menjadi kendala, karena masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara kerja DeFi dan risiko yang menyertainya.
Dengan proyeksi pertumbuhan hingga $180 juta pada 2028, Afrika Selatan menunjukkan potensi besar sebagai salah satu pasar DeFi yang berkembang di dunia. Namun, keberhasilan industri ini akan sangat bergantung pada bagaimana tantangan regulasi dan keamanan dapat diatasi. Jika dikembangkan dengan baik, DeFi dapat menjadi solusi keuangan yang lebih inklusif bagi masyarakat Afrika Selatan dan membantu menciptakan ekosistem keuangan yang lebih transparan dan efisien.