Kamis, Juni 19, 2025
BerandaMarketJPMorgan dan SEC Bahas Potensi Migrasi Pasar Modal Tradisional ke Blockchain Publik

JPMorgan dan SEC Bahas Potensi Migrasi Pasar Modal Tradisional ke Blockchain Publik

Date:

JPMorgan Chase, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia, mengadakan pertemuan penting dengan satuan tugas aset kripto (Crypto Task Force) dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Pertemuan ini menjadi momen strategis dalam membahas masa depan pasar modal dan potensi transformasi sistem keuangan tradisional melalui teknologi blockchain publik.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh tiga eksekutif senior JPMorgan: Scott Lucas selaku Kepala Divisi Pasar Aset Digital, Justin Cohen sebagai Kepala Global untuk Pengembangan Derivatif Ekuitas, dan Aaron Iovine, Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Global Kebijakan Regulasi Aset Digital. Agenda utama mereka adalah menjajaki kemungkinan perpindahan aktivitas pasar modal konvensional — seperti perdagangan surat utang, ekuitas, dan repo — ke infrastruktur on-chain berbasis blockchain publik.

Potensi Perubahan Fundamental dalam Pasar Modal

Dalam diskusi tersebut, para eksekutif menyoroti bagaimana teknologi blockchain dapat mengubah berbagai aspek dalam model bisnis pasar modal saat ini. Di antara isu yang dibahas adalah bagaimana perusahaan dapat mengevaluasi risiko dan peluang jika transaksi pasar modal mulai dilakukan secara on-chain. Mereka juga menguraikan potensi penghematan biaya, peningkatan kecepatan transaksi, serta kemungkinan membuka jalur pendapatan baru melalui tokenisasi aset.

Lebih jauh, JPMorgan memaparkan “jejak bisnis” mereka dalam sektor aset digital, termasuk inisiatif layanan keuangan berbasis blockchain seperti Digital Financing dan Digital Debt Services. Kedua layanan tersebut mengintegrasikan teknologi blockchain untuk memfasilitasi transaksi pinjam-meminjam antar institusi, termasuk di pasar repurchase agreement (repo) — sektor penting dalam pengelolaan likuiditas jangka pendek.

Peluncuran Pilot Token Deposito JPMD

Pertemuan ini juga bertepatan dengan peluncuran program pilot token deposito JPMorgan yang diberi nama JPMD. Token ini dibangun di atas jaringan blockchain Base, yang dikembangkan oleh Coinbase sebagai solusi Layer-2 di atas Ethereum. Tujuan dari pilot ini adalah menguji kelayakan teknis dan kepatuhan regulasi penggunaan token deposito dalam skenario transaksi institusional.

Selama masa uji coba, JPMorgan akan bekerja sama dengan sejumlah klien institusional yang telah terverifikasi, memungkinkan mereka menggunakan JPMD untuk melakukan pembayaran dan transfer aset. Proyek ini menjadi salah satu inisiatif paling nyata dari JPMorgan dalam membawa elemen infrastruktur perbankan tradisional ke dalam ranah blockchain publik.

JPMorgan Tegaskan JPMD Bukan Stablecoin

Munculnya JPMD sempat memicu spekulasi publik mengenai potensi peluncuran stablecoin oleh JPMorgan. Namun, pernyataan dari eksekutif Kinexys — unit pengembangan blockchain internal JPMorgan — dengan tegas membantah asumsi tersebut. Naveen Mallela, Kepala Strategi Global Kinexys, menyatakan bahwa token deposito seperti JPMD berbeda secara fundamental dari stablecoin.

Token deposito mencerminkan saldo riil nasabah di rekening bank dan sepenuhnya diatur dalam kerangka hukum perbankan tradisional. Berbeda dengan stablecoin, token ini tidak bergantung pada sistem cadangan penuh berbasis uang tunai dan tidak berada di bawah yurisdiksi otoritas non-bank. JPMorgan menilai model ini lebih skalabel dan sesuai dengan kebutuhan institusi keuangan besar yang menuntut kepatuhan dan efisiensi secara bersamaan.

Menuju Ekosistem Keuangan On-Chain

Diskusi antara JPMorgan dan SEC mencerminkan meningkatnya urgensi kolaborasi antara regulator dan lembaga keuangan dalam menavigasi era baru digitalisasi pasar modal. Tokenisasi aset dan migrasi infrastruktur ke sistem on-chain dipandang sebagai inovasi sistemik yang dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan inklusi dalam sistem keuangan global.

Bagi JPMorgan, keterlibatan aktif dalam diskusi regulasi serta eksperimen melalui proyek seperti JPMD menunjukkan bahwa bank tersebut tidak sekadar menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman, tetapi justru memimpin transformasi sistemik yang akan membentuk ulang dunia keuangan dalam dekade mendatang.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories