Industri aset digital di Korea Selatan berada dalam posisi strategis untuk meraih keuntungan besar, tidak peduli siapa yang keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden yang akan datang. Kedua kandidat utama dalam kontestasi politik tersebut telah mengadopsi sikap yang mendukung pengembangan sektor kripto, memunculkan optimisme di kalangan investor dan pelaku industri.
Baik Lee Jae-myung dari Partai Demokrat Korea maupun Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) telah menyuarakan dukungan mereka terhadap legalisasi ETF kripto spot, pelonggaran aturan pasar aset digital, dan pengembangan stablecoin yang didukung oleh mata uang nasional, won Korea.
Komitmen Pro-Kripto dari Dua Kandidat Terdepan
Lee Jae-myung, yang unggul dalam beberapa survei nasional, termasuk jajak pendapat Gallup Korea yang dirilis pada 28 Mei dengan dukungan publik sebesar 49%, telah mengusulkan langkah-langkah ambisius untuk memodernisasi sistem keuangan Korea. Salah satu rencananya adalah melegalkan perdagangan ETF Bitcoin spot dan mengizinkan dana pensiun nasional Korea — yang saat ini mengelola lebih dari $884 miliar — untuk berinvestasi dalam aset digital.
Di sisi lain, Kim Moon-soo juga menyatakan komitmennya untuk menciptakan kerangka regulasi yang lebih ramah terhadap aset digital. Ia mendukung legalisasi ETF kripto dan menyatakan niat untuk menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif bagi startup blockchain lokal.
Kedua kandidat juga terbuka terhadap penerbitan stablecoin yang didukung oleh won sebagai alternatif domestik yang dapat membantu menjaga stabilitas nilai dan mengurangi ketergantungan terhadap stablecoin asing seperti USDT dan USDC.
Investor Kripto Hadapi “Kemenangan yang Pasti”
Simon Seojoon Kim, CEO dari perusahaan modal ventura Hashed Ventures yang berbasis di Seoul, menyatakan bahwa pemilu kali ini adalah momen penting bagi industri kripto di Korea. “Dengan semua kandidat utama mendukung pengembangan industri ini, investor kripto menghadapi kemenangan yang pasti terlepas dari siapa yang menang dalam pemilu,” ungkapnya kepada Bloomberg.
Menurut Kim, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong investasi institusional, mempercepat adopsi teknologi blockchain, dan memperkuat posisi Korea Selatan sebagai pusat inovasi kripto di Asia.
Regulasi Ketat Mendorong Permintaan Reformasi
Kebutuhan akan kebijakan pro-kripto menjadi semakin mendesak sejak diberlakukannya undang-undang regulasi ketat pada Juli 2024. Undang-undang tersebut memperkenalkan hukuman berat termasuk penjara seumur hidup bagi pelanggaran kriminal dalam perdagangan kripto, serta meningkatkan standar kepatuhan bagi bursa aset digital.
Langkah lanjutan dilakukan oleh Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC) pada 20 Mei lalu, dengan menerbitkan panduan penjualan aset digital oleh organisasi nirlaba dan memperketat proses listing token. Di sisi legislatif, Partai Demokrat juga membentuk Komite Aset Digital, yang bertujuan mengembangkan strategi nasional untuk industri kripto.
Pasar Aset Digital yang Sangat Aktif
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu pasar kripto paling dinamis di dunia. Lebih dari 18 juta warga Korea Selatan — sekitar sepertiga dari total populasi — terlibat dalam aktivitas terkait kripto, mulai dari perdagangan hingga investasi jangka panjang.
Bursa-bursa lokal seperti Upbit dan Bithumb mencatatkan volume perdagangan harian yang secara rutin melampaui indeks saham utama seperti KOSPI. Seiring meningkatnya adopsi kripto di kalangan anak muda dan investor institusional, kebutuhan akan regulasi yang jelas dan dukungan kebijakan semakin menjadi prioritas nasional.
Dengan dua kandidat utama pemilu yang sama-sama mengedepankan kebijakan pro-kripto, masa depan industri aset digital di Korea Selatan terlihat cerah. Terlepas dari siapa yang akan dilantik sebagai presiden berikutnya, arah kebijakan nasional diperkirakan akan semakin mendukung perkembangan ekosistem kripto.
Langkah-langkah reformasi yang sudah berjalan, ditambah dengan kepastian politik yang mendukung, menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu negara terdepan dalam mewujudkan tata kelola dan pertumbuhan industri blockchain yang berkelanjutan di kawasan Asia.
