Pada 30 Desember 2024, harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, diperdagangkan di kisaran $92.300 hingga $93.100. Penurunan ini terjadi di tengah aktivitas perdagangan yang melambat selama musim liburan, terutama di Amerika Serikat, di mana minat investor terhadap cryptocurrency tampaknya menurun.
Penurunan Harga dan Volume Perdagangan
Harga Bitcoin yang melemah ini juga diiringi dengan penurunan volume perdagangan harian, yang tercatat sekitar $18 miliar. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan harian selama periode sebelumnya. Menurut para analis, penurunan volume ini merupakan fenomena yang umum terjadi selama musim liburan akhir tahun, di mana banyak investor dan pedagang mengambil jeda dari aktivitas pasar.
Selain itu, likuiditas pasar yang lebih rendah selama liburan sering kali memicu volatilitas harga. Dengan sedikitnya jumlah transaksi yang dilakukan, perubahan harga cenderung lebih mudah terjadi, baik ke arah naik maupun turun.
Faktor Pendukung Penurunan Harga
Beberapa faktor lain juga dianggap berkontribusi pada penurunan harga Bitcoin:
Ketidakpastian Ekonomi Global: Meskipun Bitcoin sering disebut sebagai “emas digital,” banyak investor memilih untuk memegang aset yang lebih stabil, seperti emas fisik atau obligasi, selama periode ketidakpastian ekonomi.
Kurangnya Berita Positif: Selama beberapa minggu terakhir, tidak ada berita besar atau perkembangan signifikan yang mendukung kenaikan harga Bitcoin. Hal ini menciptakan sentimen pasar yang netral hingga negatif.
Koreksi Pasar: Penurunan ini juga dapat dianggap sebagai bagian dari koreksi alami setelah Bitcoin mencapai level harga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Optimisme Jangka Panjang
Meskipun harga Bitcoin saat ini sedang melemah, banyak analis dan pengamat pasar tetap optimis tentang prospek jangka panjang cryptocurrency ini. Beberapa alasan utama di balik optimisme ini meliputi:
Adopsi Institusional: Semakin banyak institusi keuangan besar yang mengadopsi Bitcoin sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Hal ini mencakup pembelian Bitcoin oleh dana pensiun, perusahaan teknologi, dan bank sentral.
Pengembangan Infrastruktur: Infrastruktur pendukung untuk Bitcoin terus berkembang, termasuk peningkatan jaringan Lightning Network, peluncuran ETF Bitcoin baru, dan adopsi di sektor pembayaran global.
Pengurangan Pasokan (Halving): Dengan halving Bitcoin berikutnya yang dijadwalkan pada tahun 2025, pasokan Bitcoin baru akan semakin berkurang. Hal ini secara historis telah dikaitkan dengan lonjakan harga di tahun-tahun berikutnya.
Prospek di Tahun 2025
Memasuki tahun baru, pasar cryptocurrency diharapkan untuk menunjukkan pemulihan seiring dengan berakhirnya musim liburan dan kembalinya aktivitas perdagangan normal. Para analis memperkirakan bahwa sentimen pasar dapat berubah lebih positif jika ada perkembangan baru, seperti pengesahan peraturan yang mendukung, kemitraan besar, atau peningkatan adopsi Bitcoin oleh negara-negara lain.
Sementara itu, investor diimbau untuk berhati-hati selama periode volatilitas ini dan mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi cryptocurrency. Dengan fundamental yang tetap kuat, Bitcoin diharapkan dapat terus menjadi aset yang menarik bagi para investor jangka panjang.