Kamis, Juni 19, 2025
BerandaKriptoETF Kripto Semakin Populer, Tapi Investor Perlu Mewaspadai Risikonya

ETF Kripto Semakin Populer, Tapi Investor Perlu Mewaspadai Risikonya

Date:

Produk investasi berbasis aset kripto seperti Exchange-Traded Fund (ETF) semakin mendapatkan tempat di kalangan investor institusional dan ritel. Namun, di balik arus masuk dana miliaran dolar ke dalam ETF kripto, terdapat sejumlah risiko struktural dan batasan teknis yang belum banyak dipahami oleh publik.

Sementara ETF dinilai sebagai jembatan penting menuju adopsi arus utama (mainstream adoption), berbagai pihak mulai menyoroti bahwa produk ini secara tidak langsung menggeser filosofi dasar industri kripto: desentralisasi, kepemilikan mandiri, dan partisipasi aktif dalam ekosistem.

Pertumbuhan ETF Kripto dan Daya Tariknya

ETF kripto, khususnya yang berbasis spot, menjadi produk investasi yang sangat diminati dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya ETF, investor dapat memperoleh eksposur terhadap pergerakan harga aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum tanpa harus memiliki dompet kripto, mengelola kunci pribadi, atau memahami seluk-beluk teknis jaringan blockchain.

Bagi institusi, ETF menawarkan regulasi yang jelas dan akses melalui saluran tradisional seperti akun broker. Hal ini mengurangi hambatan adopsi dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap aset digital. Lonjakan minat terhadap ETF kripto tercermin dalam besarnya dana kelolaan produk-produk seperti IBIT milik BlackRock dan FBTC milik Fidelity.

Perbedaan Model ETF Antar Negara

Meski tampak serupa, tidak semua ETF kripto memiliki struktur yang sama. Di Amerika Serikat, sebagian besar ETF menggunakan model berbasis uang tunai (cash-based), artinya transaksi dilakukan melalui konversi ke dolar AS. Investor tidak pernah benar-benar memiliki koin yang mendasari ETF tersebut.

Sementara itu, di Hong Kong, regulator mengizinkan model in-kind, di mana investor dapat menukar saham ETF dengan aset kripto yang sesungguhnya. Model ini lebih dekat dengan prinsip desentralisasi karena memungkinkan akses langsung terhadap koin.

Perbedaan model ini penting karena memengaruhi tingkat keterlibatan investor dalam ekosistem kripto. Model cash-based cenderung mempertahankan aset di dalam sistem keuangan tradisional dan mengaburkan batas antara keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan centralized finance (CeFi).

Risiko yang Jarang Disorot Investor

Meskipun ETF terlihat sebagai solusi investasi praktis, terdapat sejumlah risiko yang perlu diperhatikan:

  1. Risiko Kustodian
    Investor mempercayakan asetnya kepada pihak ketiga seperti perusahaan manajemen aset dan lembaga kustodian. Ini berarti mereka tidak memiliki kendali penuh atas koin yang mereka ekspos, dan berisiko kehilangan hak akses jika terjadi kegagalan sistem atau intervensi hukum.
  2. Biaya Manajemen
    Sebagian besar ETF membebankan biaya tahunan (management fee) yang secara kumulatif dapat menggerus imbal hasil investasi jangka panjang.
  3. Tracking Error
    Kinerja ETF tidak selalu mencerminkan harga aset dasarnya secara sempurna karena adanya friksi pasar, biaya transaksi, dan strategi manajemen dana yang berbeda.
  4. Penghilangan Nilai Desentralisasi
    Dominasi institusi besar dalam mengelola produk ETF dapat mengurangi nilai-nilai fundamental dari kripto itu sendiri, yakni akses tanpa izin (permissionless), kepemilikan pribadi (self-custody), dan transparansi jaringan.

Kepemilikan vs Eksposur: Sebuah Perbedaan Penting

ETF berbasis spot memang memberikan eksposur terhadap harga aset kripto, tetapi tidak memberikan hak kepemilikan secara langsung. Investor tidak dapat melakukan staking, tidak memiliki hak suara dalam tata kelola jaringan, serta tidak dapat mengakses layanan DeFi atau fitur lanjutan dari protokol kripto.

Artinya, mereka hanya menjadi penonton dalam ekosistem yang seharusnya terbuka dan partisipatif.

Praktis Tapi Mengorbankan Prinsip

Pendukung kripto garis keras menyatakan bahwa meskipun ETF membantu membuka pintu masuk bagi investor baru, pendekatan ini pada akhirnya mengalihkan nilai-nilai utama yang menjadi dasar kelahiran Bitcoin dan aset digital lainnya: kebebasan finansial, kepemilikan mandiri, dan resistensi terhadap sensor.

Dengan kata lain, ETF mungkin mempermudah adopsi, namun juga berpotensi menjebak aset kripto ke dalam struktur lama yang awalnya ingin dilawan oleh teknologi blockchain.

Crypto ETF membawa manfaat praktis bagi investor tradisional yang ingin memasuki pasar kripto tanpa kerumitan teknis. Namun di balik kemudahan tersebut, ada risiko struktural dan kompromi ideologis yang tidak boleh diabaikan.

Investor yang mempertimbangkan untuk berinvestasi melalui ETF kripto perlu memahami bahwa mereka tidak benar-benar memiliki koin, kehilangan partisipasi dalam ekosistem, dan terpapar risiko manajerial dari institusi besar. Sebelum masuk lebih jauh, penting untuk membaca detail di balik produk—bukan hanya tergoda oleh iming-iming eksposur terhadap Bitcoin dan aset digital lainnya.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories