Komunitas cryptocurrency kembali dikejutkan oleh pergerakan mendadak dari 13 dompet Bitcoin yang telah lama tidak aktif sejak tahun 2013. Dompet-dompet ini, yang sering disebut sebagai “kapsul waktu Bitcoin”, secara kolektif memindahkan total 1.000 BTC—senilai sekitar $27 juta atau setara Rp405 miliar.
Fenomena ini kembali memicu spekulasi di kalangan investor dan pengamat kripto mengenai alasan di balik kebangkitan dompet-dompet yang telah lama tertidur tersebut.
Bitcoin 2013 yang Kini Bernilai Fantastis
Pada tahun 2013, harga Bitcoin berada di kisaran $13 hingga $1.100 per koin. Dengan nilai Bitcoin yang kini telah mencapai lebih dari $27.000 per koin, pemilik dompet ini kemungkinan telah menyaksikan peningkatan nilai aset mereka secara luar biasa, bahkan ribuan kali lipat dari investasi awal mereka.
Tidak diketahui siapa pemilik dompet-dompet tersebut atau alasan pasti mengapa koin-koin itu tiba-tiba dipindahkan. Namun, kebangkitan kembali dompet Bitcoin lama bukanlah hal yang jarang terjadi.
Spekulasi: Pemilik Lama, Peretasan, atau Kunci yang Ditemukan?
Terdapat berbagai spekulasi terkait fenomena ini. Beberapa pihak menduga bahwa pemilik asli akhirnya memutuskan untuk mengakses kembali aset mereka setelah bertahun-tahun menyimpannya. Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa kunci pribadi yang sebelumnya hilang mungkin telah berhasil ditemukan, memungkinkan akses kembali ke Bitcoin yang selama ini tidak tersentuh.
Di sisi lain, beberapa pengamat juga mencurigai kemungkinan adanya peretasan yang berhasil membobol keamanan dompet lama. Dengan semakin canggihnya teknologi peretasan dan eksploitasi keamanan, ada kemungkinan bahwa dompet ini telah dibuka oleh pihak yang bukan pemilik aslinya.
Bukan Kasus Pertama
Aktivasi kembali dompet Bitcoin yang telah lama tidak aktif sebenarnya bukanlah fenomena baru. Pada Desember 2024, sebuah dompet yang tidak aktif selama 11 tahun dengan saldo 2.700 BTC tiba-tiba aktif kembali, menghasilkan keuntungan sekitar $255 juta atau sekitar Rp4 triliun bagi pemiliknya.
Keadaan ini semakin memperkuat anggapan bahwa banyak investor awal Bitcoin yang memilih menyimpan aset mereka dalam jangka panjang dan baru mencairkannya setelah nilainya meningkat secara signifikan.
Pelajaran bagi Pemilik Aset Kripto
Fenomena seperti ini kembali menyoroti pentingnya pengelolaan aset kripto yang aman. Para ahli menyarankan agar pemilik Bitcoin dan aset digital lainnya memastikan keamanan kunci pribadi mereka dan mempertimbangkan strategi penyimpanan jangka panjang yang lebih aman.
Selain itu, penting juga untuk memikirkan aksesibilitas aset kripto di masa depan, terutama jika terjadi hal yang tidak terduga pada pemilik asli. Beberapa pemegang Bitcoin bahkan telah mulai menggunakan layanan kustodian atau membagikan informasi keamanan kepada pihak terpercaya untuk memastikan aset mereka tetap bisa diakses oleh ahli waris jika dibutuhkan.
Dengan semakin banyaknya dompet lama yang tiba-tiba aktif kembali, komunitas kripto terus menantikan apakah fenomena ini akan terus terjadi di masa mendatang, serta siapa sebenarnya sosok di balik pergerakan miliaran rupiah dari Bitcoin yang telah lama “tertidur” ini.