Jumat, Juni 27, 2025
BerandaRegulationBitcoin Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Serangan Rudal dan Ketegangan Geopolitik

Bitcoin Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Serangan Rudal dan Ketegangan Geopolitik

Date:

Ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara Israel dan Iran, termasuk serangan rudal yang terjadi pada akhir pekan lalu, tampaknya tidak banyak menggoyahkan posisi Bitcoin di pasar global. Meskipun sempat mengalami fluktuasi, harga Bitcoin dengan cepat pulih, menandakan kekuatan struktural aset digital ini di tengah ketidakpastian global.

Serangan udara oleh Amerika Serikat yang menyasar fasilitas nuklir Iran pada Jumat, 21 Juni 2025, sempat menimbulkan ketegangan yang berpotensi mengguncang pasar finansial. Namun, tidak seperti aset berisiko lainnya yang cenderung tertekan dalam situasi serupa, Bitcoin hanya mencatatkan penurunan moderat sebesar 1,27% pada hari kejadian.

Harga Bitcoin Pulih dalam Hitungan Jam

Setelah menyentuh titik terendah di kisaran $98.286 pada hari serangan, harga Bitcoin segera pulih dan menutup hari di atas ambang psikologis $100.000. Pemulihan ini menunjukkan bahwa tekanan geopolitik hanya memberikan dampak sesaat dan tidak menimbulkan kepanikan di kalangan pelaku pasar kripto.

Secara mingguan, Bitcoin bahkan membukukan performa positif dengan ditutup pada harga $100.760 pada Minggu malam. Pergerakan ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa pasar tidak menanggapi konflik secara emosional, melainkan secara struktural berdasarkan analisis jangka menengah dan faktor makroekonomi lainnya.

Korelasi Antara Konflik dan Harga Semakin Melemah

Para analis mencatat bahwa meskipun konflik militer kerap dihubungkan dengan lonjakan volatilitas, dalam konteks Bitcoin korelasinya justru cenderung melemah. Penurunan harga yang terjadi saat konflik lebih menyerupai respons normal terhadap dinamika pasar, bukan aksi jual panik seperti yang pernah terlihat pada fase awal perang Rusia–Ukraina pada 2022.

Lebih lanjut, level support teknikal Bitcoin tetap terjaga. Harga BTC tidak menembus 200-day moving average di kisaran $95.567—indikator penting yang menjadi acuan banyak trader dalam menentukan tren jangka menengah. Hal ini mengindikasikan bahwa arus jual yang terjadi tidak cukup kuat untuk membalikkan arah pasar.

Faktor Makro Ekonomi AS Lebih Dominan dalam Penggerak Harga

Dibandingkan konflik bersenjata, data makroekonomi Amerika Serikat justru memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap pergerakan harga Bitcoin sepanjang 2025. Data inflasi konsumen (CPI), harga produsen (PPI), dan keputusan suku bunga The Fed (FOMC) menjadi indikator utama yang diawasi investor.

Misalnya, penguatan harga BTC yang signifikan pada pertengahan Juni terjadi bukan karena kondisi geopolitik, melainkan bertepatan dengan rilis data ekonomi yang lebih lemah dari ekspektasi, serta pengaliran dana besar-besaran ke ETF spot Bitcoin milik BlackRock, IBIT. Pada 16 Juni saja, ETF tersebut mencatat aliran masuk lebih dari $412 juta—jauh melampaui pengaruh konflik regional di Timur Tengah.

Bitcoin Tangguh dalam Krisis Global

Ketangguhan Bitcoin dalam menghadapi situasi geopolitik bukan hanya terlihat pada konflik Israel–Iran. Dalam beberapa tahun terakhir, BTC juga mencatat performa stabil bahkan saat menghadapi ketidakpastian besar seperti:

  • Ketegangan AS–Iran pada awal 2020
  • Invasi Rusia ke Ukraina pada 2022
  • Ketegangan mata uang global pada 2023–2024

Laporan dari BlackRock pada 2024 menunjukkan bahwa Bitcoin mengungguli aset makro tradisional seperti emas dan indeks S&P 500 dalam fase-fase ketidakstabilan tersebut. Hal ini memperkuat citra Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai (store of value) baru yang dapat diandalkan dalam kondisi penuh gejolak.

Likuiditas dan Reaksi Pasar yang Terkendali

Tidak adanya lonjakan likuidasi besar-besaran selama akhir pekan lalu mengonfirmasi bahwa pasar kripto telah matang. Investor institusional tidak menarik dana mereka, dan sebagian besar transaksi masih didominasi oleh akumulasi, bukan distribusi. Arus dana tetap masuk ke ETF dan platform institusi, mencerminkan keyakinan jangka panjang terhadap Bitcoin.

Ini menandakan bahwa pasar bereaksi bukan berdasarkan ketakutan, melainkan kalkulasi rasional terhadap prospek jangka panjang BTC.

Bitcoin sekali lagi membuktikan diri sebagai aset yang tangguh dalam menghadapi ketidakpastian global. Meskipun dunia menyaksikan konflik bersenjata dan gejolak geopolitik yang bisa saja memicu kepanikan, pasar kripto—khususnya BTC—menunjukkan ketenangan dan kestabilan yang mencerminkan kematangan infrastruktur dan perilaku investor.

Fokus pasar kini tidak lagi hanya pada narasi risiko, melainkan pada faktor-faktor fundamental seperti kebijakan moneter, arus modal institusi, dan adopsi lintas sektor. Dalam lanskap ini, Bitcoin tampaknya telah memperoleh tempat yang kuat sebagai bagian dari portofolio makro global yang resisten terhadap krisis.

Subscribe

- Never miss a story with notifications

- Gain full access to our premium content

- Browse free from up to 5 devices at once

Latest stories