Perusahaan bank kripto Anchorage Digital kini berada di bawah sorotan tajam setelah laporan terbaru menyebutkan bahwa Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (DHS) tengah melakukan penyelidikan terhadap operasional perusahaan tersebut.
Menurut laporan dari Barron’s yang dikutip pada 14 April 2025, penyelidikan ini dilakukan oleh El Dorado Task Force, sebuah satuan tugas khusus DHS yang berfokus pada kejahatan lintas negara, termasuk pencucian uang dan pelanggaran keuangan lainnya. Laporan tersebut mengklaim bahwa sejumlah mantan karyawan Anchorage telah dihubungi dalam beberapa minggu terakhir untuk dimintai keterangan.
Penyangkalan dari Pihak Anchorage
Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Anchorage membantah adanya penyelidikan formal. Dalam pernyataannya kepada Cointelegraph, pihak Anchorage menyebut bahwa laporan tersebut didasarkan pada spekulasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Barron’s tidak memiliki informasi yang cukup tentang penyelidikan ataupun target sebenarnya. Namun jika ada penyelidikan resmi, kami siap bekerja sama sepenuhnya,” tegas juru bicara tersebut.
Siapa Anchorage Digital?
Anchorage Digital adalah satu-satunya bank aset digital yang memiliki piagam nasional dari Office of the Comptroller of the Currency (OCC) — sebuah langkah bersejarah yang mereka capai pada Januari 2021. Didirikan oleh Diogo Mónica dan Nathan McCauley, perusahaan ini memiliki basis operasional di Amerika Serikat, Singapura, dan Portugal. Beberapa investor ternama seperti Andreessen Horowitz, Goldman Sachs, dan Visa turut mendukung perusahaan ini.
Meskipun secara regulasi dianggap maju, Anchorage pernah mendapat peringatan dari OCC pada April 2022 terkait kekurangan dalam kepatuhan terhadap Undang-Undang Kerahasiaan Bank (BSA) dan Anti-Pencucian Uang (AML). Saat itu, OCC menginstruksikan pembentukan komite kepatuhan internal sebagai langkah pembenahan.
Anchorage dan Peran Penting di Dunia Kripto
Anchorage memainkan peran penting dalam infrastruktur aset digital global. Mereka adalah salah satu kustodian utama untuk ETF Bitcoin milik BlackRock, bersama Coinbase dan BitGo. ETF ini dilaporkan telah menarik dana masuk lebih dari $35 miliar sejak peluncurannya pada Januari 2024.
Selain itu, Anchorage juga dipercaya oleh perusahaan investasi besar seperti Cantor Fitzgerald untuk layanan penyimpanan dan manajemen jaminan Bitcoin. Total aset kripto yang dikelola Anchorage sepanjang tahun 2024 mencapai lebih dari $50 miliar.
Namun, Anchorage juga bersaing ketat dengan sejumlah perusahaan lain di sektor kustodian aset digital seperti Ripple, Kraken, Taurus, dan Fireblocks. Bahkan, sejumlah bank tradisional seperti HSBC, Citi, dan BNY Mellon kini mulai ikut meramaikan pasar penyimpanan aset digital bagi klien institusional.
Menurut survei terbaru dari EY pada 2025, sebanyak 59% investor institusional berencana mengalokasikan lebih dari 5% portofolio mereka ke aset kripto, mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap kustodian kripto yang teregulasi dan terpercaya.
Masih dalam Penyelidikan Awal
Hingga kini, belum ada informasi resmi dari DHS terkait ruang lingkup maupun target dari penyelidikan yang dimaksud. Namun jika laporan ini benar, kasus Anchorage bisa menjadi sinyal bahwa regulator AS semakin serius dalam mengawasi aktivitas institusi keuangan kripto, terutama yang memegang lisensi federal.