Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) bersama dengan United States Secret Service dan Federal Bureau of Investigation (FBI) telah mengajukan gugatan penyitaan perdata terhadap aset kripto senilai lebih dari $225 juta yang diduga berasal dari jaringan penipuan investasi global. Gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Columbia sebagai hasil dari investigasi multi-lembaga atas skema kriminal yang telah merugikan ratusan korban.
Modus Penipuan “Pig Butchering”
Penipuan ini menggunakan metode yang dikenal sebagai “pig butchering,” yaitu pendekatan di mana pelaku membangun hubungan personal palsu dengan korban melalui media sosial atau aplikasi perkenalan. Setelah berhasil membangun kepercayaan, pelaku membujuk korban untuk berinvestasi dalam platform kripto palsu yang sebenarnya merupakan bagian dari operasi penipuan terkoordinasi. Setelah dana korban ditransfer, pelaku menghentikan komunikasi dan menghilang.
Menurut pernyataan resmi DOJ, jaringan penipu ini diduga menggunakan stablecoin Tether (USDT) dalam operasi pencucian uang lintas negara, melibatkan banyak dompet digital dan bursa kripto sebagai perantara. Investigasi juga mengungkap bahwa dana yang ditransfer ke dompet kripto ini dikendalikan oleh kelompok kejahatan yang terorganisir, dengan koneksi lintas yurisdiksi internasional.
Peran Tether dan OKX dalam Pelaporan Awal
Penyelidikan dimulai pada tahun 2023 ketika platform stablecoin Tether dan bursa aset digital OKX melaporkan aktivitas transaksi mencurigakan kepada otoritas AS. Laporan ini menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut oleh Secret Service dan FBI, yang kemudian menemukan jalur transfer aset senilai ratusan juta dolar AS yang berhubungan dengan jaringan penipuan.
Pihak berwenang menyita lebih dari 20 akun dompet kripto yang terkait dengan skema ini. Total nilai yang disita mencapai $225,3 juta, menjadikannya salah satu penyitaan aset digital terbesar dalam sejarah lembaga penegak hukum AS.
Korban dari Berbagai Latar Belakang, Termasuk Eksekutif Bank
Investigasi ini mengungkap setidaknya 400 korban individu dari berbagai wilayah, termasuk seorang mantan presiden bank regional di Kansas, Shan Hanes. Hanes sebelumnya dijatuhi hukuman 24 tahun penjara setelah terbukti menggelapkan dana lembaga keuangan tempat ia bekerja untuk disalurkan ke investasi palsu yang dijalankan oleh jaringan penipuan ini.
Kerugian Nasional Akibat Penipuan Kripto
Menurut laporan FBI, total kerugian dari penipuan kripto yang dilaporkan di Amerika Serikat mencapai lebih dari $5,8 miliar sepanjang tahun 2024. Jenis penipuan seperti pig butchering menjadi salah satu kontributor terbesar dalam statistik tersebut, mengingat pendekatannya yang personal dan manipulatif.
Departemen Kehakiman menyatakan bahwa dana yang telah disita akan dikembalikan kepada para korban yang dapat diverifikasi. Jika terdapat aset yang tidak diklaim atau tidak dapat dikembalikan kepada korban, dana tersebut kemungkinan besar akan dialihkan ke dalam cadangan kripto pemerintah AS, sebagaimana diatur dalam kebijakan penyitaan aset elektronik.
Upaya Berkelanjutan untuk Melawan Penipuan Digital
Dalam konferensi pers, pejabat Departemen Kehakiman menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah federal untuk menindak keras pelaku kejahatan siber dan melindungi warga dari eksploitasi finansial berbasis teknologi. Langkah ini juga menjadi peringatan bagi pelaku kejahatan digital bahwa penggunaan teknologi blockchain dan aset kripto tidak akan menghalangi penegakan hukum.