Harga Bitcoin kembali menunjukkan sinyal pemulihan setelah sempat tertekan oleh ketegangan geopolitik global. Saat ini, pasar kripto menyoroti kemungkinan penutupan celah harga (CME gap) yang terbentuk pada level $104.000, di tengah analisis yang menenangkan pasar bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran tidak akan berkembang menjadi konflik berskala global.
Sinyal teknikal, tren historis harga, serta sikap investor yang tetap optimis menunjukkan bahwa pasar mulai mengesampingkan skenario terburuk dan bersiap menyambut potensi kenaikan jangka pendek.
Bitcoin Rebound, Targetkan Penutupan CME Gap
Data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $102.000 hingga $103.000. Setelah menyentuh titik terendah di sekitar $98.000 beberapa hari lalu, harga mulai pulih dengan dukungan teknikal yang kuat dari zona support jangka pendek.
Perhatian kini tertuju pada CME gap yang terbuka antara $101.705 dan $103.365, yang merupakan selisih harga antara penutupan pasar CME pada Jumat dan pembukaan kembali pada Senin. Dalam analisis historis, gap seperti ini sering kali tertutup oleh pergerakan harga spot di hari-hari berikutnya, sehingga target harga $104.000 dianggap realistis oleh banyak trader.
Ketegangan Geopolitik Dianggap Terbatas
Meski media internasional sempat memberitakan kemungkinan serangan balasan Iran terhadap pangkalan militer AS di Teluk, analis global melihat kemungkinan eskalasi menuju konflik besar sebagai kecil. Indikator pasar juga mengonfirmasi sikap ini.
Harga minyak mentah, yang biasanya melonjak dalam kondisi ketegangan geopolitik, justru terkoreksi tipis sekitar 1 persen. Sementara itu, harga emas yang biasa digunakan sebagai aset safe haven tidak menunjukkan lonjakan signifikan dan justru bergerak sideways, mencerminkan bahwa pasar menilai risiko perang skala besar belum mendekat.
Kalshi, platform prediksi berbasis probabilitas, menempatkan kemungkinan dimulainya negosiasi antara AS dan Iran dalam 30 hari ke depan sebesar 92 persen. Ini menunjukkan kepercayaan investor bahwa jalur diplomasi masih terbuka dan akan mendominasi narasi politik dalam waktu dekat.
Sinyal Teknikal dan Posisi Derivatif
QCP Capital, dalam laporan pasar terbarunya, mencatat bahwa meskipun volatilitas opsi tetap tinggi, terutama pada kontrak “put” untuk bulan September, minat beli terhadap posisi long jangka pendek mulai meningkat. Rebound harga di pasar spot dan kompresi volatilitas menunjukkan bahwa pelaku pasar mulai kembali percaya diri.
Sementara itu, sejumlah analis teknikal mencatat pola inverse head-and-shoulders pada grafik 4 jam dan harian Bitcoin. Pola ini dikenal sebagai sinyal pembalikan arah harga yang kuat dan biasanya menjadi awal dari tren naik setelah fase koreksi. Target proyeksi pola ini berada tepat di kisaran $104.000, yang bertepatan dengan area gap CME yang masih terbuka.
Prospek Jangka Pendek
Dengan ketegangan geopolitik yang tampak terkendali dan sinyal teknikal yang mendukung, para analis menilai bahwa Bitcoin berpeluang menutup gap CME dalam beberapa hari ke depan. Jika berhasil menembus dan bertahan di atas $104.000, ini bisa membuka ruang gerak ke area resistance berikutnya di $107.000 dan $110.000.
Namun, volatilitas masih tinggi, dan pelaku pasar disarankan untuk tetap mencermati perkembangan global serta volume perdagangan yang dapat memperkuat arah tren.
Bitcoin menunjukkan potensi pemulihan menuju $104.000 setelah melewati fase tekanan akibat sentimen geopolitik. Dengan pasar menilai bahwa risiko Perang Dunia III tidak berada di atas meja dan data teknikal mendukung reli, trader dan investor mulai kembali menunjukkan optimisme. Pergerakan menuju penutupan CME gap menjadi fokus utama dalam jangka pendek, sambil tetap memperhatikan dinamika global dan respons pasar terhadap berita makroekonomi dan politik.